Rabu, 23 Januari 2019

Celoteh Narablog Masa Kini

www.pexels.com

Jika ada seseorang yang bertanya apa hobi kamu di waktu senggang?. Dengan mantap saya akan menjawab hobi saya adalah menulis.  Ya.. saya juga mengetahui bahwa itu adalah jawaban anak kecil seumuran SD. Tetapi tidak saya pungkiri bahwa merangkai kata demi kata sudah menjadi kebiasaan saat ini dan saya senang akan aktivitas yang mendamaikan jiwa raga itu.
Saya mempunyai pengalaman menarik saat sekolah dulu, kalau tidak salah waktu itu saya masih tingkat kelas VI sekolah dasar. Mungkin wali kelas saya sudah bisa melihat bakat menulis pada diri ini, jadilah saya diikutsertakan dalam sebuah lomba mengarang yang mewakili sekolah tingkat Kota Madya. Singkat cerita saya masuk tiga besar dalam perlombaan itu. Alhamdulillah, setidaknya saya bisa mengharumkan nama sekolah walaupun tidak juara 1.
Lulus SD, saya masuk SMP dan saya mulai menulis lagi. Tetapi, hanya sekedar menulis curahan hati di buku diary. Hal itu berlangsung hingga saya lulus SMA. Entah lah, sudah berapa banyak buku diary yang saya corat-coret untuk melampiaskan nafsu menulis ini.
Saya sebenarnya tidak tahu apakah menulis ini termasuk bakat ataupun bukan. Saya hanya senang menulis. Itu saja. Apa pun yang saya rasakan akan saya tulis, hal itu berlangsung hingga jenjang perkuliahan. Di kampus saya bergabung di salah satu komunitas televisi pertama di Indonesia. Di komunitas tersebut saya mendaftar sebagai repoter. (selain menjadi dokter, saya juga pernah punya cita-cita menjadi jurnalis loh. hehe).
Kalau ga nulis di buku ya di laptop. Yang penting nulis. hehe (www.pexels.com)
Nah, dari tuntutan profesi muda inilah saya mulai mengatur tata cara menulis. Saya mulai belajar bagaimana caranya menulis dengan baik di media. Dari proses belajar ini saya sempat bekerja di majalah, media cetak lokal ternama di daerah tempat saya berasal, radio, bahkan bekerja di salah satu stasiun televisi swasta yang bepusat di Menteng, Jakarta Pusat.
Karena tuntutan pekerjaan, saya pernah berada di satu titik saya lelah menulis untuk hal-hal yang terlalu mendoktrin saya. Sempat beberapa waktu saya vakum menulis, tetapi tetap saja tangan ini merindukan aktivitas tersebut. Otak ini merindukan sistematis merangkai kata hingga pada akhirnya hati saya tergerak untuk membuat sebuah blog. Yaa, blog gratisan dulu lah, maklum belum punya dana yang cukup untuk membuat sebuah blog dengan domain pribadi seperti blogger-blogger keren saat ini.
Saat itu saya belum terfikir untuk membuat konten apa atau tulisan seperti apa yang akan saya tulis di blog terbaru saya, (jadi harap maklum ya kalau isi blog Kalamoeda saya ini masih sepi cerita), sampailah pada suatu hari saya dan calon suami saya melihat pria muda tunanetra berjalan menggunakan tongkat sambil membawa box dagangannya di salah satu ruas jalan Kota Yogyakarta. Sang calon suami berkata dengan iseng, “coba deh interview Masnya gih, terus nanti hasil interviewnya kamu tulis di blog”.
Orang-orang hebat yang saya temui
NARABLOG MASA KINI?
Tanpa rasa sungkan dengan jiwa yang di sulut api semangat menulis, naluri jurnalis saya keluar untuk mewawancarai seseorang kembali. Sejak saat itulah saya mulai menulis berbagai kisah dan pengalaman orang-orang hebat yang saya temui, kemudian tulisan ala kadarnya itu saya share di insta story dan blog. Apalagi saat ini dunia tulis-menulis sedang eksis menggunakan kata narablog sebagai sebutan untuk para pemilik atau penulis di blog yang berasal dari Indonesia Lalu bagaimana dengan istilah blogger? sudah tidak naik daun lagi kah?. Pada dasarnya kedua istilah tersebut adalah sama saja, yakni individu yang memiliki blog dan melakukan update informasi dengan menulis secara berkala maupun tidak. Hanya saja sebutan blogger merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris.
Seperti yang kita ketahui di zaman millenial saat ini segala sesuatunya berkembang dengan sangat cepat dan instan. Selain nasi yang menjadi kebutuhan pokok, internet pun termasuk salah satunya, bukan? Hidup di era digital memang seru dan banyak tantangannya. Era digital adalah masa dimana manusia telah melek teknologi dan semuanya serba terkoneksi internet. Sebenarnya apa itu era digital?
Era digital adalah masa di mana semua manusia dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun jarak memisahkan. Kita dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real time. Saat ini adalah zaman dimana berbagai jenis teknologi digital sudah sangat mengalami perkembangan dan juga kemajuan yang luar biasa pesatnya.
Semakin lama saya pun semakin sadar bahwa ternyata era digital saat ini menjadikan search engine Google sebagai salah satu alat untuk mencari solusi. Cepat, tetapi kadang tidak akurat 100%. Untuk itu jika terkait tentang berbagi informasi di blog, saya juga berusaha untuk honest review dan benar-benar dari pengalaman pribadi saya. Di blog Kalamoeda ini saya berusaha untuk menuliskan apa saja yang sekiranya bermanfaat baik itu tips dan trik, resep makanan (karena saya juga senang memasak, hehe), bahkan kisah-kisah inpiratif dari orang-orang hebat yang saya temui agar bisa di teladani.
www.pexels.com
BANGGAKAH?
Tentu saya sangat bangga menjadi narablog di era digital saat ini. Dengan menjadi narablog saya dapat berbagi ragam kisah, informasi serta inspirasi kepada banyak orang. Saat ini “warga millennial” hanya melihat artis yang keren, atau pejabat yang berdasi dengan berbagai prestasinya yang membludak untuk dijadikan panutan. Padahal masih banyak orang-orang yang inspiratif, yang tidak perlu ber”titel” untuk dikenal masyarakat. Sebagai narablog, saya akan berusaha untuk mengenalkan ke masyarakat bahwa di luar sana banyak orang-orang hebat yang bisa menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan.
Blog pun semakin berevolusi, bahkan sekarang sedang menjadi tren. Terima kasih Kak Nodi sudah berkenan untuk mengadakan kompetisi ini, setidaknya dengan begitu saya akan terpicu untuk lebih rajin memperbaharui blog Kalamoeda, hehehe. Oleh sebab itu resolusi saya di tahun 2019 ini sebagai narablog newbi, saya akan selalu antusias menulis. Kenapa? Karena dengan menulis blog, saya akan selalu bertemu banyak orang hebat seperti Mas Furqon, tuna netra yang hebat yang sebelumnya pernah saya ulas di blog Kalamoeda ini (klik di sini). Selain itu juga dalam menulis nanti saya akan selalu melakukan riset dari sumber terpercaya (narasumber, website, dan buku). Tujuannya tentu selain pembelajaran bagi saya pribadi, juga akan berguna untuk memperluas wawasan pembaca. “Warga millennial” melipir ke blog kan pengen dapat ilmu baru, tidak mungkin kan kalau kita sajikan sekedar tulisan abal-abal? Apalagi era digital ini membuat kita mudah banget menemukan beragam artikel dengan topik tertentu.
Nah, kenapa nggak sekalian kita buat artikel yang bermanfaat aja, ya khan (baca dengan nada ala-ala manjanya Princes Syahrini). Kalau kamu, gimana, banggakah menjadi narablog di era digital? ^__^





Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #KompetisiBlogNodi #NarablogEraDigital


2 komentar:

  1. Mantab kak, smg tetap bs menginspirasi yah kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. awww... Kak Joe. makasi ya sudah berkenan membaca celoteh ini.. tetap menginspirasi juga buat kakak.. :))

      Hapus

With Kadin We Make and Love Local Pride From Indonesian

B erb icara soal kebudayaan Indonesia memang tidak akan ada habisnya dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah memiliki kebudayaan dan ...