Minggu, 29 September 2019

KERACUNAN OMONG KOSONG

Hai ibu pertiwi.
 Apa kabar? Ibu sedang sakit ya. Sakit komplikasi dari gangguan pernapasan karena kebakaran hutan, gangguan mata karena melihat kekacauan dan kerusuhan dimana-mana, gangguan otak karena banyak kasus-kasus hak asasi manusia yang terbengkalai bahkan tidak ada niat untuk diselesaikan. Terlebih gangguan hati melihat para petinggi yang lupa memikirkan anak-anakmu ini bu.
 Mereka sibuk dengan persepsi dan pemikiran pribadi dengan tujuan memuaskan kampung tengah sendiri. Berkoar-koar beranggapan pendapat merekalah yang paling benar. Entah siapa yang benar-benar membelamu ibu. Membela dengan hati tanpa ada kepentingan terselubung. Tak banyak juga yang menjadi batu. Dulu yang terkenal paling tulus membelamu tapi sekarang mereka diam seperti sudah digauli semen dan sudah kering sehingga kaku.
          Keseharian sekarang di isi dengan sampah ucapan dan tulisan. Tak ada perbedaan mana yang benar mana yang sok paling benar. Ucapan miskin pemikiran meracuni otak kanan dan kiri. Keracunan omong kosong yang mendarah daging. Demokrasi memang panggung eksistensi bagi mereka yang memiliki suara tinggi sampai lupa hakikat dalam diri dan lupa pakai hati.
Sekian sampah tulisan ini di tulis. Berharap bisa didaur ulang dalam pemikiran dan bisa berguna bagi kehidupan.

                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

With Kadin We Make and Love Local Pride From Indonesian

B erb icara soal kebudayaan Indonesia memang tidak akan ada habisnya dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah memiliki kebudayaan dan ...