Selalu
ada keasyikan tersendiri saat menikmati suasana malam di antara keramaian pasar
tradisional di daerah yang sedang kita kunjungi. Khususnya Pasar Legi yang
merupakan salah satu saksi sejarah di Kota Gede, Yogyakarta. Melihat
hiruk-pikuk kegiatan jual-beli masyarakat setempat, mengenal komoditas barang
yang diperdagangkan, serta tak lupa untuk mencicipi berbagai macam jajanan
tradisional khas yang dijajakan pedagang setempat.
doc. yg |
Sambil
menikmati jajanan malam di Pasar Kota Gede, ada yang unik di salah satu
malamnya, yakni pada setiap hari kamis malam (malam jumat) di Pasar Legi ini
terdapat sekumpulan remaja dan mahasiwa yang sedang asyik membaca di pojok Pasar
Legi. Ternyata
mereka adalah sekumpulan komunitas yang membuka lapak baca secara gratis yang
lebih di kenal dengan Perpus Jalanan Kota Gede.
Perpustakaan
jalanan memang bukan ide baru. Mungkin jauh sebelum komunitas Perpus Jalanan
Kota Gede ini, di Depok, di Makasar, Pontianak, Bogor, bahkan Negara jiran
Malaysia juga ada gerakan membaca buku di jalanan yang masif dan konsisten,
bahkan bukan tidak mungkin juga di berbagai daerah lain banyak juga yang
mengadakan kegiatan yang serupa.
Sebenarnya
banyak masyarakat yang bisa membaca atau membeli buku-buku melalui media elektronik
(seperti e-book, PDF) pada zaman canggih seperti ini karena cara tersebut lebih
instan, tak perlu kunjungi perpustakaan sekolah atau perpustakaan pemerintah
yang menguras energi dikarenakan persyaratannya yang rumit. Fenomena inilah
yang melatarbelakangi pemuda yang bernama Robby dan Miko untuk mengajak
teman-temannya membawa buku-buku dan menggelarnya di ruang terbuka seperti di pinggir
jalan raya.
doc. yg |
Sesuai
dengan namanya, Perpus Jalanan Kota Gede adalah sebuah komunitas perpustakaan
yang membuka lapak baca dijalanan. Lebih tepatnya mungkin bisa dikatakan
sebagai sebuah lapak baca yang hanya bemodalkan spanduk bekas.
Walaupun konsepnya perpustakaan
jalanan, komunitas ini juga tidak jarang mengadakan diskusi-diskusi ringan
ketika lapak baca digelar. Banyak hal yang bisa dibahas ketika sudah berkumpul
di lapak baca. Seperti membahas tentang fenomena di lingkungan sekitar dan yang
terjadi di kehidupan sehari-hari, membahas sesuatu dengan obrolan “serius tapi
santai”.
doc. yg |
Sesuai dengan tagline komunitas
ini “Membaca itu seperti Oksigen, Gratis!”, buku yang tersedia di lapak dapat dibaca
oleh siapapun, tak peduli siapa, darimana, usia atau bagaimana mereka, semua
bebas datang dan membaca sesuka hati semua bahan bacaan yang ada dengan gratis.
Di komunitas ini tersedia
berbagai macam buku, mulai dari buku pelajaran, novel, komik dan buku yang lainnya
pada umumnya. Jika ada yang berkenan untuk membawa pulang buku bacaannya, dapat
juga dipinjam secara gratis hanya bermodalkan foto kartu identitas. Jadi bagi
siapapun yang ingin datang ke Perpus Jalanan Kota Gede, silahkan datang pada hari
kamis malam atau malam jumat, tak perlu ragu atau malu, mari berteman, mari
berbagi, dan mari menjadi bagian dari keluarga. Cukup hanya dengan membawa
senyuman dan niat membaca. *dpm*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar